YHWH (1) – Masa Pra “YHWH”


YHWH, empat huruf mati yang biasa disebut tetragrammaton ini telah diselidiki oleh para ahli dari sejak lama dan sampai sekarangpun masih menjadi misteri. Banyak juga orang-orang ternama dari abad modern yang menyelidiki dan memuliskan hal ini. Sebut saja referensi dari orang-orang besar dari abad ke 18′ yang mempengaruhi proses pembelajaran perkembangan tentang YHWH ini seperti Von bohlen dalam bukunya berjudul “GENESIS,” Kuenen dalam bukunya “De Gods dienst van Israel.” Di abad 19′ ada ahli-ahli seperti Lagrange dalam bukunya “Religion Semitique,” dan masih banyak lagi.

Umumnya mereka mempunyai pendapat yang berbeda-beda dan masing-masing mempunyai teori yang kuat di dalam proses perkembangan  pemikiran dan pembelajaran mengenai YHWH ini. Berikut adalah beberapa pandangan yang menarik bagi dan menjadi pertimbangan bagi saya.

 

 

  • Dari Kebudayaan Mesir

1. Plutarch (dalam bukunya:De Iside) mengatakan bahwa ada penemuan patung “Neith” (salah satu dewa Mesir) yang terdapat tulisan: “aku adalah segala sesuatu yang telah ada, yang sedang, dan akan ada.” Tulisan ini nampaknya cocok dan berhubungan dengan arti dari kata “ehye asyer ehye” yang dapat juga dalam penerapannya diartikan sebagai: “Yang telah ada, Yang ada, dan Yang akan ada” (Keterangan lebih lanjut dari kata ini akan diterangkan pada point berikut di bawah).

 

2. Di dalam sebuah penemuan papirus kuno dari sekitar abad 19SM, yang dikatakan sebagai kitab kematian Mesir, ada sebuah tulisan “nuk pu nuk,” yang artinya adalah: “Aku adalah dia, aku adalah.” Hal ini mirip dengan penjelasan Alkitab tentang YHWH, yaitu “ehye asyer ehye,” dalam tulisan Ibraninya adalah “HYH HSR HYH.” Ketika Musa menanyakan nama Tuhan, maka Tuhan menjawab dengan “HYH SHR HYH.”

Kata “HYH” artinya adalah: ADA, BERADA, ADALAH. Kata ini diterjemahkan di dalam penggunaannya secara umum sebagai: AKU ADALAH.

Kata “HSR” artinya: YANG, YAITU, SEBAB.

Jadi “HYH HSR HYH” dapat diartikan dengan pendekatan berikut:  AKU ADA,  AKU ADALAH AKU ADA, AKU YANG ADA ADALAH AKU YANG ADA, AKU YANG ADA ADALAH AKU YANG ADA, AKU ADALAH AKU YANG ADA, AKU ADALAH YANG AKU ADALAH, dll. Di dalam penggunaannya dalam bahasa Indonesia secara umum sering diartikan sebagai: AKU ADALAH AKU. Dapat juga diartikan di dalam penggunaanya sebagai: “Yang telah ada, Yang ada, dan Yang akan ada”

Keluaran 3:14

(LAi Terjemahan Baru)3:14Firman Allah kepada Musa: “AKU ADALAH AKU.” Lagi firman-Nya: “Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu.”

(BIS)3:14Kata Allah, “Aku adalah AKU ADA. Inilah yang harus kaukatakan kepada bangsa Israel, Dia yang disebut AKU ADA, sudah mengutus saya kepada kamu.

(Terjemahan lama)3:14Maka firman Allah kepada Musa: AKU AKAN ADA, YANG AKU ADA. Dan lagi firman-Nya: Demikian hendaklah kaukatakan kepada bani Israel: Bahwa AKU ADA telah menyuruhkan daku mendapatkan kamu.

Kata “nuk pu nuk” ini banyak sekali ditemukan juga di dinding-dinding kuil Osiris Mesir.

 

3. Midian-Keni

Setelah Musa membunuh seorang Mesir, Alkitab mengatakan Musa lari ke daerah Midian dan bertemu dengan Imam Midian bernama yitro, yang akhirnya menjadi mertuanya (Ulangan 2&3). Yitro juga dikatakan sebagai orang Keni (Hakim-hakim 1:6).

Di dalam catatan Mesir kuno dari masa Firaun Seti I dan Raamses II, ditemukan adanya catatan tentang suku/bangsa Sashu. Sashu dibagi menjadi Sashu Seir, Sasahu R-B-N, Shasu Shamat, Shasu W-R-B-R, Shasu Y-H-W.

Sashu YHW adalah orang-orang Keni dari Midian bagian utara. Mereka menyembah YHW. Diperkirakan nama YHWH juga merupakan perkembangan dari YHW ini, karena suku Keni-Midian ini telah menyembah YHW sebelum musa memperkenalkan YHWH kepada Israel.

 

 

  • Teks Ugarit

Ditemukannya teks Ugarit yang berbunyi: “nama putra dewa, Y-W

 

 

  • Tulisan Babel

Beberapa tulisan Babel kuno pada dinasti pertama, menyebutkan: YA-A’-VE-ILU, YA-VE-ILU, YA-U-UM-ILU. (Kata “ILU” disini artinya adalah dewa tertinggi Babilonia, “ILU” dalam dialeg Ibraninya menjadi “EL”—>lihat di dalam Alkitab: El-Shadday, El-Ellyon, Elohim dll).

Masih ada lagi beberapa keterangan lain di dalam penemuan-penemuan kuno yang ada hubungannya dengan YHWH

 

 

  • Kesimpulan Saya

Hingga saat ini saya masih percaya bahwa sebenarnya nama YHWH ini bukanlah nama yang “turun dari surga.” Nama ini adalah turunan dari nama yang telah ada dan biasa dipakai orang-orang di timur tengah sebagai sebutan untuk sesembahan mereka. Beberapa daerah/kaum menyebut sesembahan/Tuhan mereka dengan “EL,” seperti Abraham, Ishak, Yakub, dll. Beberapa lagi menyebut sesembahan/Tuhan mereka dengan YHW/YH/YAHU/YW/YA-VE,dll. Tuhan menyuruh Musa menggunakan nama yang “YHWH” kepada bangsa Israel. Jika kita melihat di dalam Kejadian 3, kemungkinan kuat bahwa kata YHWH sendiri adalah turunan dari kata HYH yang Tuhan sendiri ucapkan kepada Musa sebelum Tuhan mengucap YHWH. Jadi YHWH sendiri adalah nama turunan yang mampunyai arti tersendiri.

Sampai disini pasti dari beberapa kita memiliki banyak pertanyaan yang berkembang di dalam otak kita tentang YHWH ini. Saya memang akan membahas lebih banyak lagi tentang YHWH dan kaitan-kaitannya. Tetapi karena sangat banyaknya hal-hal yang akan kita bahas, saya akan bagi menjadi beberapa Blog. Saya sengaja membatasi blog ini hanya pada konteks “asal usul nama YHWH” saja.

Sampai jumpa di Blog selanjutnya, masih tentang YHWH ^_^

 

2 Tanggapan

  1. kupasan/ulasan yg bermanfaat. trimakasih, GBU

    • @debora

      anda menulis: kupasan/ulasan yg bermanfaat. trimakasih, GBU

      saya menanggapi: Jika tulisan saya yang jauh dari sempurna ini bisa bermanfaat, saya sangat bersyukur. Jika ada kesalahan di dalam tulisan saya, paling tidak biarlah menjadi batu loncatan orang lain/generasi berikutnya untuk menjadi lebih benar. Trimakasih juga buat komennya bu Debora. GBU

Tinggalkan komentar